Thursday, 27 July 2023

Atribut Seismik : RMS, Envelope & Sweetness

     Seismik Atribut didefinisikan sebagai karakterisasi secara kuantitatif dan deskriptif dari data seismik secara langsung dapat ditampilkan dalam skala yang sama dengan data awal (Barnes, 1999). Seismik atribut adalah semua jenis data seismik yang secara visual dapat membantu dalam meningkatkan atau melakukan kuantifikasi fitur-fitur menarik hasil interpretasi seismik (Chopra dan Marfurt, 2007). Dengan kata lain, seismik atribut adalah turunan atau kuantitas hasil ekstraksi data seismik yang dapat dianalisis untuk memperkaya informasi dari data seismik konvensional. Dalam penerapannya, atribut seismik yang cukup umum digunakan untuk interpretasi persebaran hidrokarbon adalah atribut RMS, envelope dan atribut sweetness. Ke tiga atribut seismik tersebut akan menggambarkan area - area terakumulasinya hidrokarbon.

    1. Atribut RMS
    Atribut amplitudo merupakan atribut paling dasar dari jejak seismik yang diturunkan dari perhitungan statistik. Atribut amplitudo ini banyak digunakan untuk mengidentifikasi anomali amplitudo akibat adanya hidrokarbon seperti bright spot, dim spot maupun flat spot. Menurut Anstey (1973) dalam Sukmono (2002) arti penting dari atribut ini adalah bahwa ia menghilangkan pengaruh distorsi dari polaritas refleksi dan fasa wavelet dari amplitudo seismik. Hal ini mengakibatkan brightspot lebih mudah terlihat dan juga memungkinkan perbandingan relatif antar anomali amplitudo.  RMS (Root Mean Square) adalah jenis atribut amplitudo akar kuadrat rata-rata (Root Mean Square/ RMS). Prinsip dasar atribut ini adalah akar kuadrat rata-rata dari kuadrat amplitudo dalam interval waktu tertentu. Perhitungan atribut ini dilakukan dengan cara memasukan nilai amplitudo positif dan negatif yang dikuadratkan kemudian diakarkan, sehingga hasilnya akan menunjukkan amplitudo yang bernilai positif. secara matematis, amplitudo RMS dapat dituliskan sebagai berikut :


dengan,
N    : Jumlah sampel amplitudo pada jendela analisis
a    : Besar amplitudo

    2. Envelope
    Atribut Envelope disebut juga sebagai Reflection strength atau disebut juga sebagai instantaneous amplitude yang merefleksikan energi total suatu sinyal seismik pada suatu waktu tertentu. Atribut ini merupakan akar total enegi sinyal seismik yang terjadi pada waktu sesaat. Atribut envelope berhubungan erat dengan nilai amplitudo. Prinsipnya, atribut ini dapat diimajinasikan sebagai sebuah amplop (envelope) yang menyelubungi nilai besar dan kecilnya amplitudo seismik. Bila amplitudonya tinggi, maka energi juga akan demikian dan sebaliknya. Persamaan atribut envelope dapat ditulis sebagai berikut:


dengan,
f(t)    : Trace Real
h(t)    : Trace Imajiner

    Atribut envelope sensitif terhadap perubahan akustik impedansi yang secara langsung dapat dikaitkan dengan perubahan litologi, porositas, keberadaan hidrokarbon, dan lapisan tipis. Reflection strength yang bernilai tinggi berasosiasi dengan perubahan litologi secara signifikan akibat adanya ketidakselarasan atau perubahan lingkungan pengendapan. Atribut ini juga dapat digunakan sebagai DHI yang ditandai dengan adanya kenaikan atau penurun impedansi akustik secara signifikan. Jenis atribut ini sering disebut juga sebagai amplitudo sesaat atau kuat refleksi (A(t)) yang berguna dalam identifikasi DHI, menganalisis variasi lateral fluida, litologi dan stratigrafi dalam reservoar. Kelemahan dari atribut envelope, karena merata-ratakan semua amplitudo sehingga amplitudo kecil akan hilang dan berkurangnya resolusi vertikal.


    3. Sweetness
    Atribut sweetness (amplitudo sesaat dengan akar kuadrat dari frekuensi sesaat) didefinisikan sebagai tras envelope a (t) dibagi dengan akar dari frekuensi fa (t) seperti pada persamaan di bawah :

dengan,
a(t)    : Trace envelope
fa(t)    : Instantaneous Frequency

    Sweetness adalah salah satu atribut dalam seismik yang didesain untuk mengidentifikasi titik sweet spots yang mana merupakan tempat gas dan minyak mudah ditemukan, serta untuk meningkatkan pencitraan interval atau tubuh dari sesuatu yang berbutir kasar (pasir). Definisi dari sweetness diambil dari sebuah hasil observasi yang menyatakan bahwa di dalam cekungan sedimen klastik yang berusia muda, sweet spots yang digambarkan dalam data seismik cenderung memiliki amplitudo yang tinggi dan frekuensi yang rendah. Jadi, segara garis besar, nilai sweetness yang tinggi mengindikasikan keberadaan minyak dan gas (Radovich dan Oliveros, 1998).
            Anomali sweetness ini berkaitan dengan anomali dari energi refleksi. Hart (2008) dalam Koson (2014) mengusulkan bahwa atribut sweetness ini sangat berguna untuk pendeteksi channel. Anomali-anomali dari atribut ini terkadang berada di lokasi yang sama dengan amplitudo RMS dan atribut envelope dikarenakan sifat-sifat fisiknya. Meskipun begitu, patahan-patahan masih sulit diidentifikasi melalui peta horizontal. Hal ini mungkin disebabkan karena sedikit atau bahkan tidak ada kontras pada litologi lateral (horizontal) sepanjang patahan tersebut.

Daftar Pustaka

Hart, B. S. 2008. Channel Detection in 3D Sesmic Data Using Sweetness : AAPG Bulletin, v.92, 733-742.
Koson, Sanhasuk, et al. 2014. Seismic Attribute and Their Application in Seismic Geomorphology. Vol 6, No 1, 1-9. Bangkok, Thailand : Department of Geology, Faculty of science, Chulangkorn University
Radovich, B. J., & Oliveros, R. B. (1998). 3-D sequence interpretation of seismic instantaneous attributes from the Gorgon Field. The Leading Edge, 17(9), 1286–1293.
Sukmono, S. 1999. Interpretasi Seismik Refleksi. Lab. Teknik Geofisika. Institut Teknologi Bandung: Bandung.

Metode Geofisika Mikroseismik: Prinsip, Kegunaan, dan Dasar Teori

1. Pendahuluan      Metode geofisika mikroseismik adalah salah satu teknik dalam geofisika yang digunakan untuk mempelajari struktur bawah p...